PEMASARAN “ GETOK TULAR “ Word of mouth (WOM)

wom-mylaundry

Anda mungkin pernah mendengar “Getok Tular”, apa artinya ? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, arti getok tular adalah “dari mulut ke mulut”,― misalnya dalam penyebaran berita, ajakan, fitnah, dan sebagainya. Jadi, getok tular adalah istilah (saluran) komunikasi informal. Komunikasi model ini biasanya terjalin dari hubungan antar pribadi secara langsung, sering kali bersemuka, terkadang berahasia, dengan tujuan dan kepentingan yang sama.

Nah bahasan kali ini akan mengupas komunikasi model tersebut diatas, tapi dimanfaatkan untuk promosi yang disebut dengan sebagai promosi dari mulut ke mulut yang selalu menjadi fenomena marketing yang menarik untuk dibicarakan.

KEUNIKAN  DAN  KENYATAAN DARI “ WORD  OF  MOUTH “

Anda pun bisa “memasarkan” diri Anda dengan strategi ini untuk mendongkrak karier misalnya. Siapapun, dimanapun, kapanpun bisa melakukan penyebaran pesan dari mulut ke mulut. Sekilas, bentuk promosi ini seakan-akan mengandalkan kekuatan gosip atau pembentukan persepsi berdasarkan rumor. Padahal, ada rahasia dibalik kekuatan promosi dari mulut ke mulut atau WOM yang membuatnya masih tetap jitu digunakan sampai saat ini. 

Mungkin Anda pernah melihat dan mengalaminya sendiri di suatu tempat makan yang letaknya di suatu perumahan padat penduduk dengan akses jalannya sempit, tetapi di tempat yang “tidak di rekomendasikan” untuk membuka usaha tempat makan tersebut, kenyataannya orang-orang rela menunggu antrian panjang hanya untuk bisa menikmati masakan lezatnya. Kalau dipikir sepertinya tidak masuk akal, tapi itu benar-benar terjadi. Inilah yang dalam teori service disebut “word of mouth” (WOM) atau iklan dari mulut ke mulut yang sangat powerful. Mungkin Anda juga punya pengalaman yang sama dengan yang saya tuturkan ini.

Ada cerita lain, yang ini dari pengalaman Almarhum Bob Sadino diawal usahanya di daerah Kemang Jakarta. Konon waktu itu telur ayam broiler belum banyak dikenal dan masyarakat kita masih menyukai telur dari ayam kampung. Si Oom Bob ini yang pertama kali memperkenalkan telur ayam broiler dan menjualnya kepada para Expatriat. Bisnis jual telurnya lancar dan mulai banyak pelanggannya, namun dengan berjalannya waktu mulai muncul para pesaing sehingga omzet Oom Bob turun drastis yang membikin sedih dan pusing memikirkan kejadian ini

Setelah beberapa saat merenung dan mencari solusi, akhirnya ketemu cara jitu yang sedikit gila yang perlu dicoba. Salah satu pelanggannya yang paling bawel akan dijadilkan korban dari uji cobanya, yaitu dengan sengaja memasukkan 1 butir telur busuk kedalam keranjang pesanan telur pelanggannya. Singkat cerita ketika si pelanggan tersebut membuka keranjang pesananan, dia langsung marah-marah dan mengumpat serta minta ganti rugi. Dengan enteng Oom Bob meminta maaf dan mengganti 1 telur busuk dengan 1 Kg telur Gratis.

Apa yang terjadi kemudian ? Dengan kekuatan promosi “word of mouth” (WOM) tersebarlah dengan cepat berita heboh tersebut dan betapa hebatnya service serta tanggung jawab Oom Bob kepada pelanggannya, akibatnya setelah itu bisnis telurnya semakin laris manis dan menguasai pasaran telur di Jakarta.

Konsumen Indonesia memang terbilang unik, dimana salah satu karakter unik ini adalah kebiasaan menjalin hubungan sosial dan berkumpul. Kebiasaan ini menjadi sarana komunikasi yang efektif dan menguntungkan perusahaan. Salah satu strategi pemasaran yang bisa di pilih adalah strategi WOM yaitu Word Of Mouth (promosi dari mulut ke mulut) dari teman, tokoh, keluarga dan lainnya. WOM bisa dilakukan secara langsung (off line) atau secara on line.

Berdasarkan survey konsumen Indonesia yang puas, akan bercerita kepada sekitar 5 hingga 15 orang, tergantung dari jenis produk dan target pasar yang dibidik. Cerita & rekomendasi dari WOM merupakan promosi gratis yang menguntungkan bagi perusahaan. 

KEKUATAN  DARI  “ WORD  OF  MOUTH “

Biayanya murah karena bisa dilakukan sendiri

• WOM akan mengurangi biaya operasional untuk produksi iklan, karena marketing bentuk ini memanfaatkan sumberdaya perusahaan (sumberdaya manusia) secara optimal.
• Melalui promosi dari mulut ke mulut, dengan menggabungkan berbagai teknik komunikasi, para pemasar dapat menyampaikan berbagai informasi yang dapat mengubah pengetahuan dan preferensi target pasar terhadap produk dan perusahaan.
• Promosi dari mulut ke mulut membentuk hubungan timbal balik antara konsumen dan perusahaan sehingga dapat mengembangkan pemasaran yang berbasis pada relationship, dan membangun suasana keakraban dan terjalinnya hubungan yang lebih luas.
• Melalui promosi WOM, kita dapat menumbuhkan keingintahuan publik, dan karena sifatnya yang berlandaskan pada empati, kekuatan promosi dari mulut ke mulut mampu menghentikan keluhan konsumen sebelum terjadi, dengan menawarkan berbagai alternatif solusi.

Sebuah penelitian, yang diungkap dalam buku The Power od Word of Mouth Marketing, menyebutkan :

• 93% konsumen mempercayai referensi dari teman atau orang yang dikenal sebagai sumber informasi yang paling kredibel dan layak dipercaya.
• 67% keputusan pembelian dipengaruhi oleh rekomendasi dari teman atau keluarga.
• 74% konsumen yang mendengar cerita jelek tentang sebuah merek dari temannya memutuskan untuk tidak jadi membeli produk tersebut.

Saat ini banyak media sosial yang memungkinkan seseorang melakukan pemasaran WOM. 

Perkembangan teknologi memungkinkan promosi WOM yang secara tradisional hanya bisa terjadi ketika adanya interaksi tatap muka langsung, merambah pada penggunaan media yang bersifat personal, melalui saluran telepon seluler, bahkan memanfaatkan internet yang membuka saluran komunikasi melalui e-mail atau live-chat. 

Jejaring sosial sebagai kekuatan baru dunia marketing mendukung promosi dari mulut ke mulut, khususnya untuk mencapai khalayak yang tersebar luas dan meminimalisir biaya produksi iklan, dimulai dengan milist group, friendster, lalu yang kini sedang jadi trend seperti Facebook, Twitter dan juga Blog.

Sekali dipercaya, maka orang dengan senang hati akan menceritakannya kepada orang-orang di sekitar. 

Sangat efektif untuk jaman sekarang masih mengandalkan Strategi Promosi Word Of Mouth untuk meningkatkan penjualan baik offline maupun online. Pada intinya buatlah pelanggan yang merasakan kepuasan dari produk anda untuk bercerita tentang produk yang ditawarkan kepada orang lain. 

PENUTUP DAN REKOMENDASI

Sebagai sebuah strategi untuk mendongkrak omzet patut dicoba, mengingat keunikan masyarakat Indonesia yang gemar dengan cerita rumor, issue / gosip dan semacamnya, hal tersebut dapat disaksikan di acara infotainment di hampir semua televisi swasta.

Namun kita harus benar-benar selalu menjaga dengan sangat teliti dalam “menjual” semua kelebihan dan keunggulan dari produk maupun pelayanan pelanggan. Bila pelanggan tidak puas karena sering terjadi sesuatu yang “jelek dan merugikan” atas produk dan pelayanan, maka promosi WOM ini akan jadi boomerang menyerang balik dan bisa menjatuhkan usaha bisnis Anda,

Disusun dari berbagai sumber


MY_Laundry Semarang – Djoko Soelarno

Artikel ini telah dimuat di Tabloid Laundry Edisi Bulan Juni 2015

Share :

Tweet

More

Related Post