TERSENYUMLAH .........

TERSENYUMLAH .........

Wajah nan berseri tanda suka memberi,
dan tentu bersuka cita saat dipinta.
Kau melihatnya senantiasa gembira saat kau datang,
seolah engkau memberinya apa yang engkau minta padanya.

Ia laksana pagi yang diharapkan
dan bintang yang dinantikan.
Canda kadang menjadi serius,
namun hidup tanpa canda jadi kering kerontang.

Wajah mereka cemberut karena sombong,
seolah mereka dilempar dengan paksa ke neraka.
Tidak seperti kaum, yang bila kau jumpai bak bintang
gemintang yang jadi petunjuk bagi pejalan malam.

langit selalu berduka dan mendung.
Tersenyumlah, cukuplah duka cita di langit sana.
Masa muda telah berlalu dariku.
Tersenyumlah, bersedih menyesali masa muda
takkan pernah mengembalikannya.

Langitku yang ada dalam jiwa
telah membuatku merana dan berduka.
Janji-janji telah mengkhianatiku
ketika kalbu telah menguasainya.
Bagaimana mungkin jiwaku sanggup
mengembangkan senyum manisnya.
Tersenyum dan berdendanglah,
kala kau membandingkan semua umurmu
kan habis untuk merasakan sakitnya.

Perdagangan selalu penuh intrik dan penipuan,
ia laksana musafir yang akan mati karena terserang rasa haus.
Tetaplah tersenyum, karena engkau akan mendapatkan
penangkal dahagamu.
Cukuplah engkau tersenyum, karena mungkin
hausmu akan sembuh dengan sendirinya.
Maka mengapa engkau harus bersedih
dengan dosa dan kesusahan orang lain,
apalagi sampai engkau seolah-olah
yang melakukan dosa dan kesalahan itu.

Wajah berseri tidak membuat dunia bahagia yang datang ke dunia
dan pergi dengan gumpalan amarah.
Tersenyumlah, selama antara kamu dengan kematian ada jarak sejengkal,
setelah itu engkau tidak akan pernah tersenyum.

Previous
Next Post »
Thanks for your comment